JAKARTA (netralitas.com) - Untuk kedua kalinya Indonesian Interport Ladies Golf Association (IILGA) di bawah pimpinan Netty D Hariadi akan menggelar annual event bertajuk Asian Ladies Interport Invitational Championship 2016.

Annual event ini akan dilaksanakan di dua golf course masing-masing Emeralda Golf Club pada 15-16 November dan pada 17 November akan dilaksanakan di Royal Jakarta Golf Club.

Netty H Hariadi
Netty H Hariadi
 
Event ini akan mempertandingkan nomor perorangan dan beregu atau team. Sedangkan pertandingannya akan menggunakan format Stable Ford dan Texas Sramble.

Khusus perhelatan yang dilaksanakan di Emeralda Golf Club, para kompetitor akan bermain di Lake, River dan Plantation Course. Untuk team event dari masing-masing negara peserta akan diambil delapan skor terbaik setiap harinya.Sementara di nomor individu atau perseorangan juaranya terdiri dari lima orang.

Sebagai tuan rumah, sebagaimana yang diungkapkan Netty D Hariadi, saat berbincang dengan netralitas pada Selasa (2/11), IILGA akan berupaya menjadi tuan rumah yang baik. Standard operational procedure-nya pun menggunakan "S.O.P" yang berlaku di dunia internasional.

Salah satunya adalah disiapkannya tenaga medis lengkap dengan sarana pendukungnya seperti ambulance dan rumah sakit rujukan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi selama kejuaraan berlangsung.

Annual event tersebut adalah sebuah kejuaraan yang ditunggu-tunggu oleh para ladies golfer di kawasan Asia.

Awalnya event tersebut digagas hanya khusus bagi para ladies golfer di kawasan Asia Tenggara - ASEAN. Dan, lahirnya event itu sendiri pun terbilang unik.

Saya kan sering mendampingi pegolf puteri kita yang bertanding di Queen Sirikit Cup.Karena sering ketemu dengan para pendamping dari negara lain yang mengikuti event Queen Sirikit Cup, maka kami menjadi kenal satu sama yang lain, tutur Netty.

Suatu saat ketika Queen Sirikit Cup diselenggarakan di Bali, papar Netty lebih lanjut, para pendamping pegolf yang sedang bertanding -- yang nota bene adalah para ladies golfer reguler yang juga aktif sebagai pengurus asosiasi di negara masing-masing -- merasa bahwa mereka pun perlu wadah untuk mengaktualisasikan diri mereka sebagai ladies golfer.

Rekan kami dari Thailand mengusulkan agar kami juga punya perhimpunan atau wadah agar hubungan kami tetap berlangsung -- tanpa harus menunggu ada event Queen Sirikit Cup... Gayung pun bersambut. Karena yang usul adalah rekan dari Thailand, kami pun sepakat menunjuk Thailand sebagai tuan rumah kejuaraan, kenang Netty.

Dalam perjalanannya di kemudian hari, para ladies golfer di luar Asean seperti Jepang, Korea dan Taiwan pun tertarik untuk mengikuti annual event tersebut. Awalnya, ketika perhimpunan tersebut hanya khusus ditujukan bagi para ladies golfer di kawasan Asia Tenggara, para ladies golfer dari Jepang, Korea, dan Taiwan tersebut ada yang bergabung ke dalam team golf Thailand dan negara lain yang ada di kawasan Asia Tenggara.

Tahun ini, annual event tersebut diikuti oleh 196 peserta dari sembilan negara termasuk Indonesia (IILGA) sebagai tuan rumah. Sebagai tuan rumah, IILGA mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia,” kata Netty.

Sesuatu yang tepat bila annual event tersebut disupport penuh oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Pasalnya annual event tersebut sarat dengan unsur pariwisata dalam hal ini destinasi wisata golf. Bahkan usai bertanding, seluruh peserta mengikuti city tour.

Mereka mengunjungi objek wisata di Jakarta, dan wisata belanja ke Sarinah yang menjual produk-produk kerajinan serta cinderamata khas Indonesia.

Meskipun begitu bukan berarti kehadiran mereka di Indonesia hanya sekadar untuk jalan-jalan.Sama sekali tidak. Kenapa? Karena pertandingan golfnya juga tidak kalah ketatnya. Setiap negara all out untuk bisa menjadi juara... Nah, agar mereka tidak tegang menghadapi persaingan, diadakanlah city tour untuk melepaskan ketegangan mereka, ungkap Netty.

Seperti biasanya setiap kali annual event tersebut secara bergiliran digelar setahun sekali di masing-masing negara, para peserta juga diberi kesempatan untuk unjuk kebolehan” di bidang kesenian yang pelaksanannya dilakukan saat acara pembagian hadiah pada clossing ceremony.

"Performance mereka tidak semata-mata untuk menghibur pada saat acara clossing ceremony berlangsung. Sebab, performance mereka pun dinilai oleh juri. Jadi, Anda bisa membayangkan betapa hebohnya kalau para ladies golfer tampil di panggung untuk menyanyi, menari dan performance lainnya... "

Sebagaimana diketahui, sejak annual event tersebut digulirkan pertama kalinya pada 2009 di Thailand, ladies golfer yang tampil bertanding, selain ada yang telah berusia 60 tahun ke atas, banyak juga peserta yang berusia 40-an.

Di antara mereka, banyak juga atlet golf yang pernah tampil di Queen Sirikit Cup (event berskala Asia Pacific) dan SEA Games mewakili negara masing-masing -- termasuk pegolf tuan rumah yang terhimpun di IILGA (Indonesian Interport Ladies Golf Association -- sebuah wadah yang independent dan tidak berafiliasi dengan PB PGI.